Guru Magetan Menulis

Rumah Nenek

80Views

Halo!

Namaku Abi, umurku 9 tahun. Aku tinggal bersama Ibu dan Nenekku. Ayahku entah pergi ke mana. Aku pernah bertanya pada Ibu, katanya Ayah sudah tidak sayang kami lagi dan pergi menelantarkan kami.

Dulu, kami tidak tinggal bersama Nenek namun setelah ayah pergi, kami menetap di rumah Nenek. Aku tidak suka rumah Nenek, rumahnya besar, banyak barang-barang kuno yang menyeramkan terutama jam besar yang berbunyi setiap berganti jam.

Nenek juga punya banyak kucing galak, mereka selalu mengeong dengan sangat keras jika melihatku. Bau rumah nenek juga aneh, bau nenek-nenek. Aku pernah pergi ke rumah neneknya temanku dan baunya sama persis, jadi aku berpikir bahwa semua nenek-nenek berbau seperti itu.

Akhir-akhir ini rumah Nenek menjadi semakin menyeramkan. Ada banyak kejadian aneh di rumah ini. Minggu lalu, Nenek bercerita bahwa ia melihat panci yang berisi sayur sop yang ada di atas meja tiba-tiba tumpah sendiri. Tiga hari yang lalu, Ibu berteriak histeris saat malam hari, katanya ada yang menarik selimutnya saat ia sedang tidur.

Aku juga mengalami kejadian aneh itu hari ini. Aku terbangun saat tengah malam, aku haus sekali jadi aku pergi ke dapur untuk mengambil air. Saat aku keluar kamar, ada kucing hitam yang menatapku. Aku takut. Tapi aku memberanikan diri untuk pergi ke dapur. Sampai di dapur, ternyata semua kucing nenek berkumpul di sana.

Mereka semua menatapku tajam dan mengeong sangat keras, keras sekali, aku takut, takut sekali. Aku berteriak memanggil Nenek dan Ibu. Tapi mereka sepertinya tidak dengar. Aku kesal, akhir-akhir ini memang mereka seperti mengabaikanku. Aku berlari, kembali ke kamarku. Aku masih haus, tapi lupakan saja.

Aku melewati kamar nenek. Pintunya sedikit terbuka dan aku melihat banyak lilin berjejer di depan cermin. Ada Ibu juga di sana. Aku tidak tahu dan tidak peduli apa yang mereka lakukan, aku merajuk. Aku terus berlari ke kamarku. Sejak malam itu, aku tidak tinggal di rumah nenek lagi.

Mungkin Nenek marah karena aku berlarian di dapur dan menumpahkan sayur sop. Mungkin Ibu tidak suka jika aku membangunkannya saat malam hari dan menarik selimutnya. Tapi aku pikir mereka lebih nakal dariku, mereka menyerahkan aku dan Ayah pada makhluk berbadan besar yang menyeramkan. (MS-10,MGT,301023)

Eko Adri Wahyudiono
Guru SMA 1 Magetan, Jawa Timur

Tinggalkan Balasan